Lanjut ke konten

Antara Booking dan Tenang ke Masjid

April 11, 2009

Soal:
Ustadz, saya pernah membaca buku, Kalau ke masjid harus tenang walaupun sudah iqamat, itu dikarenakan agar tidak mengganggu yang ada di masjid. Nah kalau dibooking itu hukumnya dosa atau tidak?

Jawab:

Dalam mendirikan shalat akan sempurna jika bisa melaksanakannya penuh dengan kekhusyukan. Di antara bentuk khusyuknya shalat kita adalah berangkat ke masjid dengan tenang. Dalil-dalil yang menunjukkan tentang hal ini adalah

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ سَمِعَ جَلَبَةَ رِجَالٍ فَلَمَّا صَلَّى قَالَ مَا شَأْنُكُمْ قَالُوا اسْتَعْجَلْنَا إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ فَلَا تَفْعَلُوا إِذَا أَتَيْتُمْ الصَّلَاةَ فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا

Dari Abu Qatadah, ia berkata : Tatkala kami sedang shalat bersama Nabi saw, tiba-tiba beliau mendengar suara berisik orang-orang (yang datang). Maka ketika Nabi saw telah selesai shalat, bertanya : “Ada apa dengan kamu tadi (berisik)?”. Mereka menjawab : “Kami terburu-buru untuk turut (jama’ah)”, Nabi saw berkata : “Janganlah kamu berbuat begitu. Apabila kamu mendatangi shalat, hendaklah kamu berlaku tenang ! Apa yang kamu dapatkan (dari shalatnya Imam), maka shalatlah kamu (seperti itu) dan apa yang kamu ketinggalan, sempurnakanlah !” [HR: Bukhari, Muslim]

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ وَلَا تُسْرِعُوا فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا

Dari Abu Hurairah dari Nabi saw beliau bersabda : “Apabila kamu mendengar iqamat, maka pergilah kamu ke tempat shalat itu, dan kamu haruslah berlaku tenang dan bersikap sopan/terhormat, dan janganlah kamu tergesa-gesa, apa yang kamu dapatkan (dari shalatnya Imam), maka shalatlah kamu (seperti itu) dan apa yang kamu ketinggalan sempurnakanlah”. [HR al-Bukhari]

Adapun booking, sesungguhnya adalah salah satu bentuk tindakan dan peringatan bagi santri yang malas untuk bersegera berangkat ke masjid. Biar ada booking, apabila sudah berangkat ke masjid 5 menit sebelum adzan tentu tidak akan berlari-lari. Bukankah di dalam tibsar sudah dijelaskan supaya santri sudah berada di masjid sebelum adzan dikumandangkan? Apabila ada santri yang bermalas-malasan untuk berangkat ke masjid, maka ia perlu diperingatkan dengan booking.

Maka janganlah menyalahkan bookingnya, tetapi salahkan diri sendiri yang terlambat berangkat ke masjid.

Komentar ditutup.